Transformasi Otomotif
Denny Kusuma
Denny Kusuma
| 06-08-2024
Oto Team · Oto Team
Transformasi Otomotif
Dari Madrid, Spanyol, hingga Venesia, Italia, semakin banyak kota di Eropa yang menerapkan inisiatif "bebas mobil" di pusat kota mereka.
Di berbagai wilayah, mulai dari Berlin, Jerman, hingga Bogota, Kolombia, berbagai kota juga sedang menguji coba hari-hari "bebas mobil".
Lebih dari 30 kota di seluruh dunia telah berkomitmen untuk melarang kendaraan diesel dan bensin, menandakan komitmen global terhadap mobilitas perkotaan yang berkelanjutan. Di tengah perubahan ini, banyak orang mungkin bertanya tentang masa depan mobil. Jawabannya adalah bahwa mobil masih akan tetap relevan.
Wilayah pedesaan tetap relatif tidak terpengaruh oleh "kelebihan mobil" di perkotaan, sehingga menjaga relevansi mobil di daerah tersebut. Selain itu, pasar otomotif terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi global. Penjualan mobil tahunan telah meningkat pesat, melampaui rata-rata periode 2000-2015 dengan tambahan hampir 20 juta unit. Namun, mobil masa depan akan mengalami perubahan signifikan, memasuki era baru yang ditandai dengan teknologi inovatif dan model bisnis baru. Ada empat tren utama yang membentuk jalur transformasi ini.
CEO Daimler Dieter Zetsche pernah mengatakan, "Anda tidak bisa memprediksi kapan era listrik akan datang, tetapi begitu dimulai, momentumnya tak terhentikan." Beberapa tahun terakhir telah menyaksikan lonjakan besar di pasar kendaraan listrik (EV) global, dengan pertumbuhan eksponensial yang diperkirakan akan terjadi dalam dekade mendatang. Pasar ini lebih dari dua kali lipat ukurannya antara tahun 2016 dan 2018, dengan Badan Energi Internasional memperkirakan ekspansi sepuluh kali lipat pada tahun 2030. Volkswagen, produsen mobil terbesar di dunia, berkomitmen untuk memproduksi satu juta kendaraan listrik setiap tahun mulai 2025. Selain itu, Tiongkok muncul sebagai pelopor dalam dunia EV, dengan tiga produsen mobil listrik terlaris di dunia.
Transformasi Otomotif
Transisi menuju elektrifikasi ini membawa dampak mendalam bagi pemasok otomotif. Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan untuk menyediakan sistem baterai yang aman, efisien, dan ekonomis. Evonik, sebagai pelaku utama di bidang ini, menawarkan produk aditif yang disesuaikan untuk memenuhi permintaan yang berkembang ini, bersama dengan bahan ringan dan komposit yang meningkatkan jangkauan baterai. Dengan penghapusan mesin pembakaran internal, permintaan akan polimer kinerja tinggi di kompartemen mesin diperkirakan akan menurun. Namun, munculnya kendaraan listrik menunjukkan bahwa kebutuhan akan polimer ini dalam sistem pendingin baterai akan terus berlanjut.
Seperti yang ditegaskan oleh Axel Zajonz, yang memimpin tim industri otomotif Evonik, fase transisi ini akan membutuhkan fokus strategis pada kendaraan hibrida yang menggabungkan teknologi listrik dan mesin pembakaran. Digitalisasi telah merambah setiap aspek kehidupan modern, termasuk sektor otomotif. Kendaraan modern sedang berevolusi menjadi "pusat data bergerak", menghasilkan sejumlah besar informasi. Siemens memproyeksikan bahwa generasi berikutnya dari kendaraan semi-otonom dapat menghasilkan hingga 19 terabyte data per jam.
Untuk mengelola aliran data ini, produsen dan pemasok sedang merancang konsep transmisi dan server baru. Bersamaan dengan itu, digitalisasi membuka era baru model layanan, memfasilitasi layanan jarak jauh berbasis data seperti perawatan prediktif dan pembaruan. Selain itu, digitalisasi memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk berinovasi dengan aplikasi dan layanan mereka, menawarkan fitur seperti ritme lampu sinyal belok yang dipersonalisasi dan penunjuk tempat parkir pintar.
Saat industri otomotif menghadapi transformasi ini, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci kemajuan. Dengan mengadopsi mobilitas listrik, memanfaatkan kekuatan digitalisasi, dan mendorong kemitraan lintas sektor, mobil masa depan siap untuk mendefinisikan kembali mobilitas dengan cara yang mendalam dan menjanjikan.