Bahaya Tersembunyi Ceri

· Food Team
Seiring datangnya musim panas, tak ada buah yang lebih menggoda daripada ceri yang merah menyala.
Namun, siapa sangka, di balik keindahan dan kelezatan buah ceri, tersembunyi bahaya yang tak boleh dianggap remeh: biji ceri.
Meskipun seolah-olah kecil dan tidak berarti, biji ceri sebenarnya dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh manusia dan bahkan bisa berakibat fatal jika tertelan. Saat kita menikmati ceri yang manis dan segar, seringkali kita tidak menyadari bahwa bijinya sebenarnya mengandung senyawa amygdalin, yang kemudian dapat terurai menjadi cyanide atau sianida. Cyanide merupakan zat beracun yang dapat membahayakan tubuh manusia dalam jumlah yang cukup besar. Meskipun tubuh manusia dapat secara alami menguraikan sejumlah kecil cyanide, mengonsumsi biji ceri dalam jumlah yang besar bisa berisiko.
Salah satu bahaya yang paling umum terkait dengan menelan biji ceri adalah risiko tersedak. Biji ceri cenderung licin dan bulat, sehingga mudah tersangkut di tenggorokan seseorang saat ditelan. Ini bisa menyebabkan sesak napas dan bahkan bahaya terhadap kehidupan jika tidak segera diatasi.
Tak hanya risiko tersedak, biji ceri juga bisa mengakibatkan kerusakan pada saluran pencernaan. Biji yang tertelan bisa terjebak di saluran pencernaan dan menyebabkan sumbatan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan rasa sakit, peradangan, atau bahkan infeksi serius.
Tak hanya itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa amygdalin yang terdapat dalam biji ceri dapat bersifat karsinogenik. Meskipun efeknya pada manusia belum sepenuhnya dipahami, tetapi risiko kesehatan jangka panjang dari paparan amygdalin tidak boleh diabaikan.
Oleh karena itu, penting sekali untuk menjauhi kebiasaan menggigit atau menelan biji ceri. Meskipun ceri sendiri merupakan buah yang kaya akan nutrisi dan antioksidan, bahaya yang terkandung dalam bijinya jauh lebih besar. Sebagai gantinya, ada baiknya untuk menikmati ceri dengan bijinya telah dibuang, atau dengan cara lain yang aman untuk dikonsumsi.