Praktik Mengemudi yang Aman
Delvin Wijaya
Delvin Wijaya
| 10-07-2024
Oto Team · Oto Team
Praktik Mengemudi yang Aman
Airbag atau kantung udara adalah fitur keselamatan penting pada kendaraan modern.
Dirancang untuk melindungi penumpang saat terjadi tabrakan.
Namun, penempatan posisi yang tidak tepat, kurangnya kesadaran, atau mengabaikan tindakan keselamatan dapat menyebabkan cedera akibat mengembangnya kantung udara. Untuk memastikan berkendara yang aman dan meminimalkan risiko cedera terkait airbag, beberapa praktik dan tindakan pencegahan harus diikuti.
Pertama, menjaga posisi duduk yang tepat adalah hal yang mendasar. Pastikan kursi pengemudi disetel sehingga jarak Anda setidaknya 10 inci dari roda kemudi. Kekuatan kantung udara dapat menyebabkan cedera parah jika pengemudi berada terlalu dekat saat bergerak. Pada saat yang sama, penumpang harus menjaga jarak aman dari dashboard untuk menghindari cedera akibat airbag depan.
Selain itu, penggunaan sabuk pengaman tidak dapat dinegosiasikan. Sabuk pengaman bekerja sama dengan kantung udara dan sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan maksimal saat terjadi benturan. Mereka mengamankan penumpang di tempatnya, mencegah mereka bergerak maju secara tiba-tiba dan bertabrakan dengan kantung udara yang mengembang. Pengemudi dan penumpang harus mengenakan sabuk pengaman dengan benar setiap saat, untuk mengurangi risiko cedera terkait kantung udara.
Aspek krusial lainnya adalah penempatan tangan yang tepat pada setir. Menempatkan tangan pada posisi yang direkomendasikan
(jam 9 dan 3) mengurangi risiko cedera pada lengan, tangan, dan wajah yang disebabkan oleh mengembangnya airbag. Hindari meletakkan tangan pada posisi jam 12 atau menyandarkannya pada penutup kantung udara, karena hal ini dapat meningkatkan kemungkinan cedera saat menggerakan.
Selain itu, wanita hamil harus mengambil tindakan pencegahan ekstra. Sesuaikan tempat duduk untuk memastikan jarak yang cukup dari roda kemudi atau dasbor. Pertimbangkan untuk memiringkan roda kemudi sedikit ke atas untuk menjauhkan kantung udara dari perut. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran pribadi mengenai keselamatan berkendara selama kehamilan juga disarankan.
Mendidik diri sendiri tentang sistem airbag kendaraan sangatlah penting. Memahami jenis kantung udara yang dipasang (depan, samping, tirai) dan zona penempatan spesifiknya membantu penumpang memposisikan diri sesuai dengan itu. Penting untuk membaca manual kendaraan untuk memahami secara spesifik sistem airbag dan rekomendasi keselamatannya.
Saat membeli kendaraan, melakukan penelitian menyeluruh mengenai fitur keselamatan dan ratingnya adalah hal yang terpenting. Pilihlah kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi keselamatan canggih, seperti kantung udara yang dapat disesuaikan dan sensor yang dapat menyebarkannya sesuai dengan tingkat keparahan benturan. Memilih kendaraan dengan tingkat keselamatan tinggi secara signifikan mengurangi risiko cedera terkait kantung udara.
Praktik Mengemudi yang Aman
Perawatan berkala terhadap kendaraan juga sama pentingnya. Memastikan sistem airbag berfungsi dengan benar, tanpa kesalahan atau malfungsi apa pun, sangat penting untuk keselamatan optimal. Lampu peringatan apa pun yang terkait dengan sistem kantung udara harus segera ditangani oleh mekanik yang berkualifikasi. Selain itu, menumbuhkan kebiasaan mengemudi defensif secara signifikan mengurangi kemungkinan kecelakaan. Mengantisipasi potensi bahaya, menjaga jarak aman dari kendaraan lain, dan mematuhi batas kecepatan merupakan praktik yang penting. Mengemudi defensif meminimalkan kemungkinan benturan tiba-tiba dan kuat yang memicu pengembangan kantung udara.
Meskipun kantung udara merupakan fitur keselamatan yang sangat diperlukan dalam kendaraan, penerapannya dapat menyebabkan cedera jika tindakan pencegahan yang tepat tidak dilakukan. Dengan menjaga posisi duduk yang aman, mengenakan sabuk pengaman, mempraktikkan penempatan tangan yang benar, memahami sistem kantung udara khusus kendaraan, melakukan penelitian kendaraan, perawatan rutin, dan menerapkan praktik mengemudi defensif, seseorang dapat secara signifikan mengurangi risiko cedera terkait kantung udara. Kesadaran, persiapan, dan kepatuhan terhadap langkah-langkah keselamatan adalah kunci dalam memastikan pengalaman berkendara yang aman bagi semua penumpang kendaraan.