Penentuan Keamanan Kendaraan
Saraswati Pramita
Saraswati Pramita
| 04-07-2024
Oto Team · Oto Team
Penentuan Keamanan Kendaraan
Ada banyak parameter performa yang menjadi acuan saat membeli mobil.
Namun hal terpenting yang patut menjadi perhatian pembeli adalah fitur keselamatan pada mobil.
Banyak kecelakaan mobil terjadi di seluruh dunia setiap hari, dan yang terpenting adalah kemampuan untuk menjaga orang tetap hidup dalam bahaya. Sekarang kita akan melihat faktor-faktor kunci yang berkontribusi terhadap keselamatan mobil dan mendiskusikan bagaimana mengevaluasi indeks keselamatan ketika memilih mobil.
1. Struktural:
Keamanan suatu kendaraan saat terjadi tabrakan erat kaitannya dengan bobot kendaraan itu sendiri dan kekerasan baja. Bobot yang lebih besar, struktur yang lebih ilmiah, dan konstruksi bodi yang lebih keras menghasilkan kinerja keselamatan yang lebih baik. Misalnya saja Volvo yang terkenal dengan keselamatan dan penggunaan material baja boron yang kekuatannya bahkan bisa mencapai 1800Mpa, sehingga mampu memberikan perlindungan keselamatan pasif yang lebih baik.
2. Sistem Keamanan Tingkat Lanjut:
Mobil modern dilengkapi dengan sistem keselamatan canggih yang dirancang untuk mencegah kecelakaan dan mengurangi dampaknya. Sistem ini meliputi:
A. Sistem Pengereman Anti-lock (ABS): Mencegah roda terkunci saat pengereman darurat, memastikan pengendalian yang lebih baik.
B. Electronic Stability Control (ESC): Membantu menjaga stabilitas dan kontrol saat melakukan manuver mendadak, sehingga mengurangi risiko tabrakan.
C. Sistem Kontrol Traksi (TCS): Mencegah roda tergelincir pada permukaan licin, meningkatkan stabilitas kendaraan.
D. Adaptive Cruise Control (ACC): Menjaga jarak aman dari kendaraan di depan, secara otomatis menyesuaikan kecepatan.
E. Lane Departure Warning (LDW) dan Lane Keeping Assist (LKA): Memperingatkan pengemudi dan membantu menjaga mobil tetap berada di jalurnya.
F. Autonomous Emergency Braking (AEB): Mendeteksi tabrakan yang akan terjadi dan secara otomatis mengerem jika diperlukan.
3. Fitur Keamanan Pasif:
Fitur keselamatan pasif bertujuan untuk meminimalkan cedera jika terjadi kecelakaan. Fitur-fitur ini meliputi:
A. Sabuk pengaman: Sistem sabuk pengaman yang efektif menahan penumpang saat terjadi perlambatan mendadak, sehingga mengurangi risiko cedera.
B. Kantung Udara: Kantung udara depan, samping, dan tirai mengembang saat terjadi benturan, memberikan bantalan dan perlindungan bagi penumpang.
C. Crumple Zones: Zona penyerap energi di bagian depan dan belakang mobil berubah bentuk saat terjadi benturan, sehingga mengurangi gaya yang ditransfer ke kabin.
D. Atap dan Pilar yang Diperkuat: Atap dan pilar yang diperkuat memberikan perlindungan tambahan jika terjadi kecelakaan terguling.
Penentuan Keamanan Kendaraan
4. Peringkat Tes Kecelakaan:
Berbagai organisasi melakukan uji tabrak untuk menilai kinerja keselamatan kendaraan. Yang paling terkenal adalah Program Penilaian Mobil Baru (NCAP), yang memberikan peringkat keselamatan berdasarkan hasil pengujian. Anda dapat melihat peringkat ini untuk menentukan tingkat keamanan mobil. Pengujian tersebut mengevaluasi kelayakan tabrakan, perlindungan penumpang, dan berbagai fitur keselamatan.
5. Teknologi Bantuan Keselamatan:
Mobil yang dilengkapi dengan teknologi bantuan keselamatan tambahan menawarkan langkah-langkah keselamatan yang ditingkatkan. Ini termasuk:
A. Blind Spot Monitoring (BSM): Memberi peringatan kepada pengemudi tentang kendaraan yang berada di titik buta untuk mencegah tabrakan saat berpindah jalur.
B. Kamera Spion: Memberikan pandangan yang jelas ke bagian belakang kendaraan, membantu dalam parkir dan bermanuver.
C. Lampu Depan Adaptif: Sesuaikan arah dan intensitas lampu depan untuk meningkatkan visibilitas saat berkendara malam hari.
D. Sistem Pemantauan Tekanan Ban: Memberi peringatan kepada pengemudi jika tekanan ban sangat rendah, sehingga mengurangi risiko kecelakaan.
Saat memilih mobil, perhatikan indeks keselamatan berikut agar Anda lebih aman di jalan.