Cara Menikmati Matcha
Saraswati Pramita
| 18-06-2024

· Food Team
Matcha, sejenis teh hijau yang telah menjadi ikon budaya Jepang selama berabad-abad.
Tidak hanya menarik perhatian para pecinta teh, tetapi juga menjadi fenomena global dalam dunia kuliner dan kesehatan.
Dikagumi karena warnanya yang hijau menyala dan rasa yang khas, matcha telah menjadi lebih dari sekadar minuman. Ia menjadi simbol kedamaian, kehalusan, dan keanggunan.
Sejarah dan Budaya
Sejarah matcha bermula di Cina pada zaman dinasti Tang (618-907 M), ketika daun teh dipanggang dan dihancurkan menjadi serbuk untuk diminum. Namun, adalah Jepang yang mengembangkan metode unik untuk memproduksi matcha pada abad ke-12 oleh para biarawan Zen, yang mengadopsinya sebagai minuman meditasi. Perlahan-lahan, minuman tersebut menyebar ke lapisan masyarakat Jepang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Proses Pembuatan
Matcha dibuat dari daun teh hijau yang ditanam dengan cara khusus. Beberapa minggu sebelum panen, tanaman teh diselimuti untuk mempercepat pertumbuhan daunnya dan meningkatkan kandungan klorofil serta L-theanine, yang memberikan rasa manis alami pada matcha. Setelah dipanen, daun-daun ini dikeringkan dan dihaluskan menjadi serbuk halus menggunakan batu penggiling tradisional yang disebut "ishi usu".
Manfaat Kesehatan
Selain rasanya yang lezat, matcha juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menakjubkan. Karena dibuat dari seluruh daun teh yang dimakan, matcha lebih kaya akan antioksidan daripada teh hijau lainnya. Antioksidan tersebut membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan, dan menjaga kesehatan jantung. Selain itu, kandungan kafein dan L-theanine dalam matcha memberikan dorongan energi yang stabil dan meningkatkan fokus, tanpa efek samping yang tidak diinginkan seperti gelombang dan penurunan energi yang terjadi setelah minum kopi.
Cara Menikmati Matcha
Ada banyak cara untuk menikmati matcha, mulai dari yang tradisional hingga yang lebih modern. Salah satu cara tradisional adalah dengan menyeduh matcha dengan air panas dan mengocoknya dengan whisk bambu khusus yang disebut "chasen" hingga menghasilkan busa lembut. Minuman ini disebut "usucha" atau "thin tea". Bagi mereka yang menginginkan rasa yang lebih kental dan pekat, ada juga "koicha" atau "thick tea", yang dibuat dengan menggunakan lebih sedikit air tetapi lebih banyak bubuk matcha.
Selain diminum sebagai teh, matcha juga dapat digunakan dalam berbagai hidangan dan kue-kue Jepang. Misalnya, ada "matcha latte" yang merupakan campuran antara matcha, susu, dan gula yang populer di seluruh dunia. Selain itu, ada juga aneka kue dan manisan yang menggunakan matcha sebagai bahan utama, memberikan sentuhan unik dan menyegarkan pada cita rasa tradisional.
Japanese matcha tidak hanya minuman, tetapi juga sebuah pengalaman yang menenangkan dan mempesona. Dengan sejarahnya yang kaya, manfaat kesehatannya yang menakjubkan, dan keindahannya yang tak tertandingi, matcha telah menempatkan dirinya sebagai salah satu ikon budaya Jepang yang paling dihormati di seluruh dunia.