Perjalanan Matcha
Denny Kusuma
| 11-06-2024

· Food Team
Matcha, jenis teh hijau yang berasal dari Tiongkok.
Telah menjalani perjalanan transformatif melalui proses produksi khas Jepang.
Jauh dari hanya menjadi bagian dari upacara teh tradisional, matcha telah menemukan tempatnya di pasar teh global.
Dari akarnya yang seremonial hingga berbagai minuman yang menyegarkan, matcha adalah seni budaya yang menawarkan perjalanan rasa yang menyenangkan.
Sejarah panjang matcha dimulai dari Tiongkok, di mana teh hijau pertama kali ditemukan pada zaman Dinasti Tang
(618-907 Masehi). Namun, menjadi bagian integral dari budaya Jepang, khususnya dalam upacara teh, merupakan langkah penting dalam evolusi matcha. Upacara teh Jepang, atau dikenal sebagai chanoyu, tidak hanya tentang meminum teh, tetapi juga tentang menghargai keindahan prosesnya. Matcha, dengan kekhasan rasanya dan proses pembuatannya yang rumit, menjadi pusat perhatian dalam upacara ini.
Salah satu hal yang membedakan matcha dari teh hijau lainnya adalah proses produksinya. Daun teh dibiarkan tumbuh dalam kondisi teduh selama beberapa minggu sebelum panen, yang meningkatkan kandungan klorofil dan L-teanin dalam daun. Setelah dipanen, daun-daun ini kemudian diolah menjadi bubuk halus melalui serangkaian langkah yang cermat, termasuk pengeringan, penggilingan, dan penyaringan. Hasilnya adalah bubuk hijau yang halus, yang memiliki cita rasa yang kaya dan unik.
Pesona matcha tidak terbatas pada upacara teh tradisional Jepang. Di era modern ini, matcha telah menemukan popularitasnya di seluruh dunia, tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga sebagai bahan dalam berbagai macam makanan dan minuman. Dari es krim hingga kue, dan bahkan minuman beralkohol, matcha telah menjadi bahan favorit bagi banyak koki dan bartender karena warna hijau yang khas dan cita rasanya yang unik.
Kesehatan juga menjadi faktor penting dalam popularitas matcha. Teh hijau secara umum dikenal karena kandungan antioksidannya yang tinggi, tetapi matcha, karena konsumsi daun secara keseluruhan dalam bentuk bubuk, memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada teh hijau biasa. L-teanin, katekin, dan berbagai nutrisi lainnya dalam matcha telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan konsentrasi, menenangkan pikiran, dan meningkatkan metabolisme.
Namun, sisi lain dari popularitas matcha adalah masalah keberlanjutannya. Permintaan yang terus meningkat telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari produksi massal matcha. Praktik pertanian yang berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana menjadi semakin penting untuk memastikan bahwa kebutuhan akan matcha dipenuhi tanpa merusak lingkungan tempat tumbuhnya.
Dengan begitu banyaknya manfaat dan keunikan matcha, tidak mengherankan jika minuman hijau ini telah menjadi fenomena global. Dari upacara teh tradisional hingga tren minuman modern, matcha terus menjadi daya tarik orang-orang di seluruh dunia untuk mengeksplorasi dan menikmati keindahan rasa dan budaya yang ditawarkannya. Savor the green, savor the matcha.