Kesalahan Perawatan Mobil

· Oto Team
Merawat mobil bukan hanya soal mencucinya agar terlihat mengilap. Banyak pemilik kendaraan tanpa sadar melakukan kesalahan kecil yang perlahan tapi pasti bisa merusak mobil mereka sendiri.
Padahal, dengan kebiasaan perawatan sederhana dan rutin, mobil bisa lebih awet, irit, dan tetap nyaman dikendarai. Yuk, simak sepuluh kesalahan umum dalam perawatan mobil yang sering dianggap sepele, tapi dampaknya bisa sangat besar!
1. Menunda Ganti Oli Mesin
Banyak pengendara berpikir menunda ganti oli tidak masalah, padahal ini bisa jadi awal bencana bagi mesin. Oli berfungsi melumasi komponen mesin agar tidak bergesekan langsung. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa diganti, oli akan kotor dan mengental, menyebabkan penumpukan kerak serta meningkatkan gesekan antar komponen. Akibatnya, performa menurun dan risiko kerusakan mesin meningkat.
Sebagian besar pabrikan merekomendasikan penggantian oli setiap 5.000–10.000 kilometer, tergantung jenis oli dan kondisi penggunaan. Jadi, jangan tunggu mesin terdengar kasar untuk mengganti oli, lakukan sesuai jadwal agar mobil tetap prima.
2. Mengabaikan Lampu "Check Engine"
Lampu peringatan kecil di dasbor ini sering kali diabaikan, padahal bisa menandakan berbagai masalah, mulai dari tutup bensin yang longgar hingga kerusakan sensor atau katalisator. Jika dibiarkan, masalah kecil bisa berkembang menjadi kerusakan serius yang biayanya jauh lebih mahal.
Segera bawa mobil ke bengkel ketika lampu "Check Engine" menyala agar bisa didiagnosis lebih awal dan mencegah kerusakan lanjutan.
3. Salah Memilih Jenis Oli
Tidak semua oli cocok untuk semua jenis mesin. Menggunakan oli dengan viskositas atau spesifikasi yang salah dapat menyebabkan pelumasan tidak optimal, mesin cepat panas, dan performa menurun.
Selalu periksa buku panduan kendaraan atau konsultasikan dengan mekanik sebelum mengganti atau menambah oli. Beberapa mobil modern membutuhkan oli sintetis, sementara kendaraan lama bisa lebih cocok menggunakan oli konvensional.
4. Lalai Merawat Ban
Ban adalah satu-satunya bagian mobil yang bersentuhan langsung dengan jalan. Sayangnya, banyak pengemudi mengabaikan perawatannya. Ban yang kurang tekanan udara, tidak pernah dirotasi, atau tidak seimbang dapat mempercepat keausan, menurunkan efisiensi bahan bakar, dan memperpanjang jarak pengereman.
Periksa tekanan ban setiap bulan, lakukan rotasi setiap 8.000–10.000 kilometer, dan perhatikan tanda-tanda keausan tidak merata.
5. Menunda Pemeriksaan Rem
Rem merupakan komponen keselamatan vital. Banyak orang baru memperhatikan rem ketika muncul bunyi berdecit atau daya cengkeramnya melemah. Sayangnya, ketika itu terjadi, sering kali komponen sudah rusak parah.
Kami sarankan memeriksa sistem rem setidaknya setahun sekali, atau segera jika terasa ada perubahan pada respon rem.
6. Mengabaikan Penggantian Filter Udara
Filter udara berfungsi menyaring debu dan kotoran agar tidak masuk ke mesin. Jika filter kotor, mesin menjadi lebih boros dan tenaganya berkurang. Begitu juga dengan filter kabin—jika tidak diganti, udara di dalam mobil menjadi kotor dan tidak sehat.
Gantilah filter udara setiap 15.000–30.000 kilometer, tergantung kondisi lingkungan dan rekomendasi pabrikan.
7. Lupa Mengecek Cairan Penting
Selain oli, mobil juga membutuhkan cairan lain seperti pendingin (coolant), cairan rem, transmisi, dan power steering. Jika cairan ini kotor atau berkurang, mobil bisa mengalami overheat, gangguan perpindahan gigi, bahkan kerusakan total pada sistem tertentu.
Periksa cairan-cairan ini secara rutin dan isi ulang atau lakukan penggantian sesuai rekomendasi servis.
8. Menunda Ganti Aki
Aki biasanya bertahan antara 3 hingga 5 tahun, tergantung kondisi penggunaan. Namun banyak pengemudi menunggu sampai mobil benar-benar mogok baru menggantinya.
Tanda-tanda aki mulai lemah antara lain lampu meredup, starter berat, atau sistem kelistrikan tidak stabil. Sebaiknya lakukan pemeriksaan aki saat servis berkala, terutama sebelum perjalanan jauh atau saat cuaca dingin.
9. Mencuci Mobil dengan Cara yang Salah
Mencuci mobil tampak mudah, tapi jika dilakukan sembarangan bisa merusak cat dan bodi. Menggunakan sabun cuci piring atau spons kasar akan mengikis lapisan pelindung cat.
Gunakan sabun khusus mobil yang pH seimbang, kain mikrofiber lembut, dan jangan lupa memberikan lapisan wax setiap 3–4 bulan sekali agar cat tetap berkilau dan terlindung dari kotoran maupun karat.
10. Mengabaikan Suara dan Getaran Aneh
Mobil sering "berbicara" lewat suara dan getaran yang tidak biasa. Jika terdengar bunyi berderit, berdengung, atau getaran di setir dan pedal, bisa jadi itu tanda ada masalah di sistem suspensi, rem, atau transmisi.
Jangan tunggu sampai rusak parah, segera periksakan ke bengkel agar masalah dapat ditangani sebelum menjadi besar.
Bangun Kebiasaan Perawatan yang Konsisten
Membuat jadwal perawatan mobil bukan hal sulit. Anda bisa menggunakan kalender digital atau aplikasi pengingat untuk mencatat kapan saatnya ganti oli, rotasi ban, atau pemeriksaan rutin. Lakukan juga pengecekan ringan setiap minggu, lihat tekanan ban, kondisi cairan, dan dengarkan suara mesin.
Kesimpulan: Mobil Bahagia, Dompet Pun Aman!
Mobil yang dirawat dengan baik tidak hanya lebih nyaman dikendarai, tetapi juga lebih hemat bahan bakar dan jarang rewel. Dengan menghindari sepuluh kesalahan di atas, Anda bisa memperpanjang umur kendaraan sekaligus menghindari biaya perbaikan yang mahal.
Bagaimana dengan Anda? Apakah punya kebiasaan perawatan mobil yang terbukti ampuh atau pernah belajar dari pengalaman pahit? Ceritakan kisah Anda, barangkali bisa menjadi pelajaran berharga bagi pengemudi lainnya!