Cara Menaklukkan Siang
Denny Kusuma
| 18-09-2025

· Travel Team
Bayangkan ini: Anda sudah berbaring di tempat tidur pukul 1 dini hari. Mata berat, tubuh lelah, otak merayu untuk segera tidur.
Tapi di luar jendela Airbnb Anda di Reykjavik… langit bersinar terang seperti pukul 2 siang. Burung berkicau. Wisatawan tertawa. Ada seseorang jogging dengan celana pendek lewat begitu saja.
Selamat datang di musim panas Islandia. Di sinilah Matahari Tengah Malam bukan dongeng. Ia nyata, terus-menerus bersinar, dan anehnya… luar biasa indah. Tapi jika Anda datang tanpa persiapan, siang tanpa akhir ini bisa mengacaukan ritme hidup Anda lebih cepat dari jadwal penerbangan yang tertunda.
Kami pernah mengalaminya. Liburan pertama ke Islandia, tanpa membawa penutup mata. Setiap pagi terbangun pukul 4:30, panik karena merasa sudah kesiangan. Melewatkan tur Golden Circle. Makan siang pukul 9 malam karena "jam makan" seakan tidak ada lagi. Hidup jadi kacau balau. Namun, ternyata penduduk lokal sudah lama menaklukkan tantangan ini. Mereka tidak melawan ritme siang abadi. Mereka justru mengalir bersamanya. Setelah tiga musim panas kami kembali ke tanah ini, kami pun berhasil mencuri rahasia mereka. Inilah panduan hidup di bawah matahari yang tidak mau tidur. Bukan sekadar bertahan, tapi menikmati setiap detiknya!
1. Atur Ulang Jam Tubuh Anda Sebelum Pesawat Mendarat
Jam biologis Anda tidak peduli bahwa matahari belum terbenam. Ia bekerja berdasarkan kebiasaan. Maka, Anda harus menipunya sejak awal.
Mulailah menggeser waktu tidur Anda 3–4 hari sebelum keberangkatan. Jika biasanya tidur pukul 11 malam, majukan menjadi tengah malam, lalu pukul 1 pagi saat hari keberangkatan. Dengan begitu, otak Anda akan merasa itu hal biasa.
Unduh aplikasi pelacak cahaya seperti "MyLight" atau "Sun Surveyor". Aplikasi ini akan menunjukkan kapan cahaya paling kuat di sekitar akomodasi Anda. Gunakan informasi ini untuk menjadwalkan waktu istirahat atau tidur siang.
Jangan lupa bawa penutup mata yang berkualitas. Bukan yang tipis dari pesawat, tapi yang punya bantalan busa dan bisa benar-benar menghalangi cahaya. Bahkan secuil cahaya dari langit Islandia bisa membuat Anda tetap terjaga semalaman.
2. Jadwalkan Hari Anda Seperti Orang Lokal
Penduduk Islandia tidak menghabiskan waktu dengan rebahan saat dini hari. Mereka tetap aktif, hanya saja dengan cara yang berbeda.
Pagi (6 pagi–1 siang): Inilah waktu terbaik untuk mendaki, menyetir, dan menjelajahi air terjun. Cahaya masih lembut, udara segar, dan jumlah wisatawan sedikit. Cocok untuk foto-foto tanpa perlu menyipitkan mata.
Siang (1–6 sore): Waktu terbaik untuk bersantai. Kunjungi kafe, museum, atau habiskan waktu dengan menulis jurnal. Biarkan keramaian lewat begitu saja.
Malam (6 sore–tengah malam): Saatnya makan malam, berendam di mata air panas, atau jalan santai di pinggir pantai. Makan pukul 10 malam memang terasa aneh di awal, tapi di hari ketiga, Anda akan menikmati makan lambat di bawah langit berwarna jingga-merah muda.
Tengah malam–4 pagi: Ini saat paling magis. Jika Anda masih belum mengantuk, coba menyetir ke tempat sunyi. Kunjungi mercusuar. Duduk di pinggir danau. Rasakan sunyi yang nyata. Tak ada suara kendaraan. Tak ada keramaian. Hanya Anda dan langit yang tak kunjung gelap.
Tips emas: Pilih tur yang dimulai pagi-pagi atau larut malam. Hindari tur Golden Circle jam 2 siang yang penuh wisatawan mengantuk. Pilih tur jam 7 pagi atau 9 malam. Pemandangannya sama, jumlah orangnya setengah, cahayanya dua kali lebih indah.
3. Lindungi Ritme Harian Anda Seperti Menjaga Harta Karun
Kesalahan terbesar? Menjalani hari seperti siang berlangsung 24 jam penuh. Tubuh Anda tetap butuh isyarat untuk beristirahat.
Tetapkan satu waktu makan utama, sarapan atau makan malam dan lakukan di jam yang sama setiap hari. Ini akan membantu sistem pencernaan Anda tetap stabil.
Minum air lebih banyak dari biasanya. Cahaya matahari yang terus-menerus bisa membuat Anda lupa bahwa tubuh sedang dehidrasi. Bawalah botol 1 liter dan pastikan sudah mengisi ulang dua kali sebelum tengah hari.
Gerakkan tubuh Anda meski itu pukul 11 malam. Jalan kaki 20 menit bisa menenangkan sistem saraf lebih baik daripada menatap layar ponsel sambil rebahan.
Dan tolong jangan tidur siang lewat pukul 4 sore. Anda akan menyesal saat mata Anda masih melotot pukul 2 pagi.
Nikmati Keanehan Ini. Ini Pengalaman Sekali Seumur Hidup!
Matahari Tengah Malam bukan sesuatu yang perlu dihindari. Ia bukan masalah yang perlu diatasi. Ini adalah irama baru yang menunggu untuk Anda ikuti.
Penduduk Islandia tidak bertahan dari fenomena ini. Mereka merayakannya. Mereka tahu musim panas sangat singkat. Maka, mereka memanfaatkan setiap tetes cahaya yang ada.
Jadi, lain kali Anda masih terjaga pukul 1 dini hari, jangan mengeluh. Ambil jaket Anda. Keluar sebentar. Tarik napas dalam-dalam di bawah langit senja yang tak pernah benar-benar gelap.