Mobil Klasik Gen Z
Delvin Wijaya
Delvin Wijaya
| 13-08-2025
Oto Team · Oto Team
Mobil Klasik Gen Z
Bayangkan sebuah Minggu pagi yang tenang. Anda mengemudi santai, dan tiba-tiba jalanan dipenuhi mobil-mobil klasik yang mengilap. Tapi yang membuat Anda tercengang: di balik kemudi bukan para kolektor senior, melainkan anak-anak muda dari Generasi Z!
Dengan akses internet yang cepat dan tak terbatas, mereka membawa angin segar, memadukan kenangan masa lalu, inovasi masa kini, dan semangat orisinal yang mencengangkan. Mobil klasik kini bukan sekadar simbol nostalgia, tapi jadi media ekspresi diri yang autentik bagi anak muda masa kini.

Pergeseran Generasi yang Menggemparkan

Jika dulu mobil klasik seperti Mustang tahun 60-an atau Chevelle tahun 70-an hanya digandrungi generasi Baby Boomer, kini Generasi Z tampil sebagai pemain utama baru. Lewat komunitas daring dan platform lelang digital yang mudah diakses, mereka tak hanya bermimpi, mereka benar-benar mewujudkan keinginan berkendara di akhir pekan dengan mobil-mobil yang dulu hanya ada di majalah lama.
Namun yang mereka kejar bukan sekadar tenaga mesin atau tampilan. Mobil klasik kini menjadi simbol cerita, keberlanjutan, dan ekspresi jati diri.

Fakta Mengejutkan dari Survei

Hasil survei "Masa Depan Berkendara" dari Hagerty tahun 2024 memperlihatkan fakta mencengangkan: 60% responden dari Generasi Z ingin memiliki mobil klasik, jauh di atas Baby Boomer yang hanya 31%. Lebih dari itu, 77% Gen Z menyatakan mereka sangat menikmati pengalaman menyetir.
Ini membantah mitos lama bahwa generasi muda lebih memilih gadget daripada kemudi. Justru, mereka sangat ingin terhubung langsung dengan warisan otomotif, bukan hanya melihatnya di layar.

Pengaruh Dunia Digital

Di era video pendek dan tren viral, media sosial memegang peran penting dalam menumbuhkan kecintaan terhadap mobil klasik. Sebanyak 39% anak muda pertama kali jatuh cinta pada mobil klasik lewat platform video, sementara 38% mengenalnya dari unggahan foto menarik.
Namun, bukan berarti mereka hanya aktif di dunia maya. Sebanyak 40% mengaku mulai tertarik dari acara kumpul mobil atau pameran otomotif. Melalui unggahan, siaran langsung, dan tagar, mereka berbagi momen restorasi, saling memberi tips, dan membuat semacam "album digital" penuh cerita dan logam mengilap.

Mobil Favorit Anak Muda

Beberapa mobil sukses mencuri hati generasi ini. Salah satu yang paling digemari adalah Mazda Miata keluaran 1990–1998. Desain ringan dan atap terbuka menawarkan kesenangan berkendara yang sulit dilupakan. Dengan lebih dari satu juta unit terjual, komunitas dan suku cadangnya pun sangat ramai.
Selain itu, Datsun 240Z juga jadi primadona karena desain fastback-nya yang menawan. Tak ketinggalan Volkswagen Vanagon yang identik dengan petualangan panjang penuh cerita. Bahkan, Ford Bronco versi klasik yang kini tampil dalam bentuk modern juga menjadi favorit berkat desain unik dan nuansa kebersamaannya.

Gaya Desain yang Menarik Perhatian

Anak muda menyukai desain yang tidak biasa. Hatchback bersudut tajam atau SUV kotak klasik menjadi pilihan karena dianggap sebagai kanvas sempurna untuk dimodifikasi. Mulai dari cat doff, stiker retro, sampai pelek custom, semuanya menjadi media untuk menunjukkan identitas.
Mobil bukan lagi sekadar alat transportasi, tapi karya seni berjalan. Setiap kendaraan mencerminkan karakter pemiliknya, menjadikannya unik di jalanan.

Komunitas yang Aktif dan Ramai

Restorasi mobil klasik tak lagi jadi hobi individu yang sepi. Generasi Z menjadikan kegiatan ini sebagai kerja sama kolektif. Forum daring dan grup diskusi aktif siang malam dengan tanya jawab seputar mesin, kelistrikan, hingga cara mendapatkan suku cadang langka.
Acara kumpul mobil kini dibumbui dengan food truck, sesi foto, dan diskusi ringan. Mereka tak hanya membangun mobil, tapi juga membangun komunitas yang hangat dan saling mendukung.

Lelang Online Buka Akses Dunia

Dulu, untuk mendapatkan mobil klasik, Anda harus datang langsung ke lokasi yang kadang jauh dan terpencil. Kini, lewat lelang digital, anak-anak muda bisa memburu mobil impian dari berbagai negara.
Lewat panggilan video dan rekaman drone, mereka bisa memeriksa kondisi kendaraan tanpa harus berada di tempat. Ini membuat pasar mobil klasik menjadi semakin luas dan menarik, dengan permintaan tinggi untuk model langka seperti BMW E30 atau mobil sport lawas dari Jepang.
Mobil Klasik Gen Z

Masa Depan yang Unik

Saat dunia otomotif baru beralih ke kendaraan listrik, Generasi Z justru semakin mencintai mobil klasik. Mereka melihat mobil tua sebagai simbol kebebasan dari teknologi yang terlalu rumit. Namun, bukan berarti mereka anti-modern, justru banyak yang mulai melakukan konversi kendaraan klasik menjadi mobil listrik.
Gabungan antara jiwa retro dan kesadaran lingkungan ini menciptakan arah baru yang menjanjikan: menjaga sejarah sekaligus menatap masa depan.
Masuknya Generasi Z ke dunia mobil klasik bukan sekadar perubahan usia, tapi revolusi cara pandang. Dengan sentuhan digital dan semangat kebersamaan, mereka membuat dunia koleksi mobil jadi lebih inklusif, kreatif, dan penuh makna.