Fakta Big Fish
Saraswati Pramita
| 02-04-2025

· Entertainment Team
Dari sudut pandang putra Edward Bloom, waktu cerita yang disampaikan ayahnya seringkali datang pada saat yang tidak tepat dan sangat mengganggu.
Di masa muda, Edward menjalani petualangan-petualangan yang mengagumkan dan bertemu dengan karakter-karakter yang tak terlupakan. Namun, setelah kelahiran putranya, Edward terus-menerus mengulang cerita-cerita tersebut, hingga pendengar merasa bosan dan matanya mulai terpejam, seakan menjadi sebuah komik yang berakhir dengan cara yang kurang memuaskan.
Meskipun begitu, beberapa orang merasa bahwa Edward adalah sosok yang menggemaskan, termasuk istrinya, Sandra (diperankan oleh Jessica Lange). Ketika Edward mendekati akhir hidupnya, Sandra memanggil putra mereka, Will (Billy Crudup), yang telah lama jenuh dengan cerita tanpa henti dari ayahnya. Sebagai seorang jurnalis di Paris, Will telah mendengar cerita-cerita itu berulang kali dan kini ia berusaha mencari kebenaran di balik semua kisah tersebut.
Film yang disutradarai oleh Tim Burton ini mengeksplorasi kilas balik yang memperlihatkan Edward muda (Ewan McGregor) dan Sandra muda (Alison Lohman), yang memperlihatkan berbagai petualangan yang diceritakan oleh Edward yang lebih tua. Kenangan-kenangan ini mencakup sosok seorang penyihir (Helena Bonham Carter) yang memiliki mata kaca yang bisa meramal kematian, dan sebuah sirkus yang dikelola oleh Amos Calloway (Danny DeVito), tempat Edward berteman dengan Karl sang raksasa (Matthew McGrory).
Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika Edward, yang terpesona oleh Sandra di bawah tenda sirkus, menyadari bahwa dia adalah pasangan takdirnya. Petualangan-petualangan lainnya, seperti yang melibatkan ikan lele sebesar hiu, semakin menambah pesona film ini. Namun, cerita yang paling luar biasa adalah ketika Edward melompat parasut ke dalam sebuah pertunjukan bakat di Tiongkok dan bertemu dengan pasangan vokal yang saling bergabung. Apakah semua cerita ini hanyalah khayalan belaka? Semua itu dibiarkan untuk diputuskan oleh penonton, menggugah gagasan bahwa keyakinan dapat membenarkan kenyataan.
Gaya visual khas Burton menjadikan Big Fish begitu memukau, yang sering kali disebut sebagai "Burtonesque." Namun, kekecewaan Will terhadap cerita-cerita yang terus disampaikan ayahnya sangat bisa dimengerti. Ada kalanya hiburan berubah menjadi akhir yang buruk. Sementara kependekan dalam bercerita bisa meningkatkan kesan, Edward yang lebih tua tampaknya tergolong dalam kelompok pembicara lambat yang terlalu lama mengembangkan ceritanya.
Menariknya, ada sebuah film lain yang juga memiliki tema serupa, yaitu "The Barbarian Invasions" karya Denys Arcand. Film ini menceritakan tentang seorang pria yang sekarat dan mengenang kenangan masa mudanya, sementara orang-orang tercinta berkumpul di sisinya. Sang anak, yang sudah jenuh dengan cerita-cerita sang ayah, mendambakan kejujuran. Kedua film ini mengangkat tema yang sama tentang pentingnya legenda dalam hidup kita, mencerminkan bagaimana narasi membentuk pemahaman kita terhadap eksistensi.

Perbedaannya terletak pada perbedaan nada: film Arcand menawarkan komedi manusia yang penuh emosi, sementara film Burton lebih menonjolkan pertunjukan spektakuler yang penuh warna. Arcand menggunakan masa lalu untuk mendalami eksplorasi karakter, sementara Burton sering kali lebih mengutamakan fantasi visual ketimbang kedalaman emosional. Film ini menyuguhkan latar yang memesona seperti desa Spectre, dengan jalan-jalan yang terbuat dari rumput dan makhluk-makhluk fantastis, namun beberapa orang mungkin merasa bahwa fokus Burton pada visual malah mengalihkan perhatian dari inti cerita.
Dengan cara tertentu, baik Burton maupun Edward Bloom tampaknya mengulang talenta mereka, menunggu tujuan yang lebih dalam untuk muncul. Ketika Burton menempatkan kreativitasnya pada cerita yang kokoh, dia bisa sangat unggul (seperti yang terlihat dalam "Ed Wood" dan "Sleepy Hollow"). Namun, tanpa cerita yang kuat, kemampuan visualnya bisa terasa seperti coretan berlebihan, yang kurang memiliki bobot naratif yang memberikan makna sejati.
Jadi, apakah Anda siap untuk menyelami kisah penuh keajaiban, legenda, dan emosi yang menunggu untuk Anda telusuri? Big Fish bukan hanya sekadar sebuah film—ini adalah sebuah perjalanan yang mengajak Anda untuk mempertanyakan kebenaran di balik setiap cerita yang kita dengar dan percaya.