Fenomena Super Moon
Saraswati Pramita
Saraswati Pramita
| 11-03-2025
Food Team · Food Team
Fenomena Super Moon
Fenomena supermoon terjadi ketika bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi selama fase bulan purnama. Ketika bulan berada pada titik terdekat ini selama bulan purnama, fenomena tersebut disebut sebagai super full moon, sementara jika terjadi pada fase bulan baru, fenomena ini disebut sebagai super new moon.
Orbit bulan yang berbentuk elips mengakibatkan jarak antara bulan dan Bumi bervariasi, yang menyebabkan bulan terlihat lebih besar ketika berada lebih dekat dengan Bumi.
Namun, selama bulan baru, sisi gelap bulan menghadap Bumi dan sejajar dengan matahari, sehingga sulit untuk dilihat, apalagi membedakan super new moon dengan bulan baru biasa. Oleh karena itu, pembahasan tentang supermoon biasanya merujuk pada super full moon, karena fenomena ini lebih terlihat saat bulan terbit di timur atau terbenam di barat, tampak lebih besar dan dengan warna emas yang khas.
Banyak ahli astronomi lebih memilih istilah "perigee full moon" ketimbang "supermoon" karena dianggap lebih akurat secara ilmiah. Istilah "supermoon" lebih sering digunakan dalam laporan media untuk merujuk pada perigee full moon, sementara perigee new moon jarang dibahas karena sulit terlihat dan tidak memiliki visibilitas yang cukup untuk diamati. Konsep supermoon pertama kali diajukan oleh ahli astrologi Amerika, Richard Nolle, pada tahun 1979. Meskipun bulan tampak lebih besar dan lebih terang saat perigee full moon dibandingkan dengan apogee full moon (posisi bulan paling jauh dari Bumi), perbedaan ukuran dan kecerahan ini biasanya tidak begitu terlihat oleh mata manusia.
Mengapa Supermoon Terjadi Begitu Sering?
Terjadi beberapa kali supermoon dalam setahun, bahkan ada yang tercatat hingga empat kali dalam setahun. Meskipun memiliki dua supermoon dalam satu bulan tergolong langka, fenomena supermoon itu sendiri sebenarnya cukup umum. Dalam satu tahun biasa, biasanya ada 12 atau 13 kali bulan purnama. Berdasarkan definisi supermoon yang telah disebutkan, kemungkinan akan ada sekitar 3 hingga 4 perigee full moon dalam setahun.
Ahli astronomi menjelaskan bahwa periode antara bulan mencapai perigee (titik terdekat dengan Bumi) terjadi setiap 27,55 hari, sementara periode antara dua bulan purnama terjadi dalam siklus bulan sinodik, yang berlangsung antara 29,27 hingga 29,83 hari. Karena siklus-siklus ini sedikit berbeda, maka kemungkinan terjadinya supermoon dalam setahun tidak lebih dari empat kali.
Apa yang Membuat "Supermoon" Menjadi Langka?
Bulan purnama terjadi ketika jarak antara Bumi dan bulan berada pada titik terdekat. Jarak ini bervariasi secara siklis ketika bulan berada di perigee, biasanya antara 356.400 kilometer hingga 370.400 kilometer. Namun, "super-supermoon" yang benar-benar langka terjadi ketika jarak bulan ke Bumi mencapai 356.400 kilometer dan bersamaan dengan bulan purnama perigee. Ini akan menghasilkan bulan yang tampak sangat besar dan bulat, yang disebut sebagai "super-supermoon."
Fenomena Super Moon
Seberapa Langka "Super-Supermoon" Itu?
Di abad ke-21, jarak terdekat antara Bumi dan bulan (356.400 kilometer) akan terjadi pada 6 Desember 2052. Setelah itu, fenomena super-supermoon berikutnya diperkirakan akan terjadi pada 25 November 2034 dan 14 November 2016.
Pengaruh Supermoon Terhadap Lautan
Selama supermoon, lautan akan mengalami gaya gravitasi tambahan. Biasanya, bulan purnama (dan bulan baru) yang berbarengan dengan matahari akan menghasilkan pasang surut yang lebih besar dari biasanya, yang disebut pasang surut spring. Namun, saat terjadi supermoon, pasang surut ini akan lebih tinggi dan lebih kuat daripada biasanya. Bagi mereka yang tinggal di dekat pantai, waspadalah terhadap kemungkinan pasang surut yang tinggi beberapa hari sebelum atau setelah supermoon!
Apakah Supermoon Mempengaruhi Tubuh Manusia?
Jawabannya adalah tidak. Meskipun semua benda di Bumi merasakan tarikan gravitasi dari bulan, dampaknya sangat kecil dan tidak dapat dirasakan. Sebagai contoh, pada supermoon 19 Maret 2011, efek gravitasi yang dirasakan oleh seorang dewasa mungkin setara dengan berat satu atau dua helai rambut. Oleh karena itu, meskipun fenomena supermoon menarik untuk diamati, dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari kita sangatlah kecil.
Apa yang Harus Diketahui Tentang Supermoon yang Akan Datang?
Meskipun terjadinya supermoon merupakan hal yang cukup sering, jika Anda ingin menyaksikan bulan yang tampak lebih besar dari biasanya, Anda akan merasa kagum melihat fenomena tersebut! Jika Anda berada di daerah yang sering diliputi cuaca dingin atau memiliki pantai-pantai yang indah, jangan lewatkan kesempatan untuk mengamati fenomena alam yang menakjubkan ini.
Tunggu apa lagi? Persiapkan diri Anda untuk menikmati fenomena langka ini dan rasakan pengalaman yang luar biasa dengan menyaksikan supermoon yang akan datang!