Menguak Kisah Peach
Denny Kusuma
Denny Kusuma
| 11-11-2024
Food Team · Food Team
Menguak Kisah Peach
Ayo Lykkers! Mari kita menjelajahi sejarah salah satu buah paling disukai di dunia, peach!
Baik Anda menikmatinya segar, dipanggang dalam pai, atau dijadikan smoothie yang menyegarkan, perjalanan peach dari Tiongkok kuno hingga populer di seluruh dunia penuh dengan kisah menarik tentang petualangan, budaya, dan tentunya rasa manis yang memikat.
Akar Kuno: Kisah Peach di Tiongkok
Peach, atau dalam nama ilmiahnya Prunus persica, telah menjadi favorit sejak lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Buah ini pertama kali ditemukan di Tiongkok, tempat asalnya, di mana peach mulai dibudidayakan dan disukai banyak orang. Bukan hanya sebagai buah yang lezat, peach juga menyimpan makna budaya yang mendalam bagi masyarakat Tiongkok.
Dalam mitologi Tiongkok, peach diyakini membawa keberuntungan dan umur panjang. Dianggap sebagai simbol kehidupan yang penuh berkah, peach menjadi salah satu ikon dalam budaya dan tradisi Tiongkok. Para kaisar Tiongkok kuno menghargai buah ini sebagai hidangan mewah yang penuh makna, bahkan menjadikannya bagian dari berbagai upacara dan perayaan kerajaan. Sejak tahun 2000 SM, para petani Tiongkok telah menguasai seni menanam peach, memilih varietas terbaik yang memiliki rasa paling manis dan tekstur paling berair.
Tidak hanya untuk dimakan, masyarakat Tiongkok juga menggunakan peach dalam pengobatan tradisional karena dipercaya memiliki khasiat penyembuhan. Ini menjelaskan mengapa Tiongkok hingga kini tetap menjadi produsen peach terbesar di dunia. Peach telah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Tiongkok, dan warisan ini terus berlanjut hingga saat ini.
Menyusuri Jalan Sutra Bersama Peach
Perjalanan peach dari Tiongkok ke dunia luar dimulai melalui Jalan Sutra, rute perdagangan legendaris yang menghubungkan Timur dan Barat. Melalui para pedagang, barang-barang dan budaya menyebar dari satu tempat ke tempat lain, termasuk peach. Buah ini perlahan menyebar ke Persia (sekarang Iran), di mana peach dibudidayakan lebih lanjut.
Di Persia, iklim yang ideal memungkinkan peach tumbuh subur dan beragam varietas baru berkembang. Inilah tempat asal nama ilmiah peach, Prunus persica, yang berarti “apel Persia,” karena orang Yunani pada saat itu keliru menyangka bahwa peach berasal dari Persia. Dari Persia, peach kemudian melanjutkan perjalanan ke Mediterania, di mana iklim cerah di Yunani dan Roma sangat cocok untuk budidaya peach.
Peach di Eropa: Kisah Kasih Kerajaan
Peach akhirnya mencapai Eropa pada awal Masehi, di mana buah ini langsung menjadi favorit, terutama di kalangan bangsawan. Buah ini dianggap sebagai camilan mewah yang eksotis. Selama masa Renaisans, peach sering muncul dalam pesta-pesta kerajaan Eropa dan dipandang sebagai hidangan istimewa. Bangsawan di Italia dan Prancis mulai menanam peach di kebun mereka, kagum pada keindahan dan rasa lezatnya.
Ratu Victoria dari Inggris, seorang ratu ikonis, sangat menyukai peach hingga ia selalu meminta buah ini disajikan di setiap hidangan. Ini mencerminkan betapa istimewanya peach di kalangan bangsawan Eropa. Dari Prancis hingga Italia, peach menjadi bahan utama dalam berbagai masakan dan dipuja sebagai buah yang eksklusif di kalangan raja dan bangsawan.
Peach Sampai ke Amerika: Simbol Musim Panas
Perjalanan peach terus berlanjut hingga abad ke-16, ketika para penjelajah Spanyol membawanya ke Amerika. Peach beradaptasi dengan sangat baik di iklim hangat Amerika, terutama di bagian Selatan seperti Georgia, yang kini dikenal sebagai “Peach State.” Pada abad ke-19, budidaya peach berkembang menjadi industri besar di Amerika Serikat.
Popularitas peach terus tumbuh, dan peach segera menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan Amerika seperti peach pie, cobblers, dan selai peach. Tradisi memetik peach di musim panas di Amerika Selatan menjadikan peach sebagai ikon musim panas yang dicintai oleh masyarakat.
Fama Global: Buah untuk Semua
Saat ini, peach dinikmati di seluruh dunia, baik dalam bentuk segar, kalengan, maupun dikeringkan. Negara-negara seperti Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat menjadi produsen peach utama, dan peach kini hadir dalam masakan Asia, Eropa, hingga Amerika. Selain rasanya yang lezat, peach juga dipuji karena kandungan gizinya yang tinggi, kaya akan vitamin, serat, dan antioksidan. Peach menjadi pilihan sehat yang bisa dinikmati mentah atau dimasak, membawa kebaikan bagi kesehatan dan kebahagiaan.
Menguak Kisah Peach
Fakta Menarik tentang Peach
Meski Georgia dikenal sebagai Peach State, California sebenarnya menghasilkan peach terbanyak di Amerika Serikat.
- Tiongkok tetap menjadi produsen peach terbesar di dunia.
- Pohon peach dapat hidup selama 20 hingga 30 tahun, tetapi menghasilkan buah terbaik pada 10 hingga 15 tahun pertama.
- Peach termasuk dalam keluarga mawar, bersama dengan ceri dan plum.
Jadi, Lykkers, saat Anda menikmati peach yang juicy, ingatlah sejarah panjangnya, dari Tiongkok kuno hingga sampai di meja makan Anda. Peach bukan sekadar buah, melainkan simbol keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan.